Pages

yessi haryanda

Sep 25, 2011

... menandai hati lain

... hari itu
kutahu pasi wajahku
tak terperi

duduk berhadapan
dengan manusia yang menghinaku
menertawakanku

andai aku tanpa hati dan jiwa
pasti sudah tak terjawab semua
tentu tak kupandang lagi
siapa dia siapa aku

hanya doa
yang terus kuucap dalam kalbu
memohon kekuatan diri

Tuhan...
andai ada yang tak sesuai
seperti apa yang dilihatnya
kumohon bantu aku
buktikan bahwa aku tak bersalah
jejakkan aku di langkahku
bahwa apa yang dikiranya
hanya tuduhan belaka

aku butuh kawan
yang bisa mendengarkan
dan bisa mengerti
aku tak butuh teman
yang hanya mendengar
tetapi tak mampu mengerti...

Sang Luna hampir bulat penuh
aku tahu waktuku makin dekat
aku tahu inilah saatnya

bukan balas dendam
tetapi pembuktian
untuk mengajarkan dan membelalakkan mata
bahwa kebenaran selalu datang
dan karena semua dari Nya
maka tiba di saat tepat
yang lebih baik..

Amiin..



Love yourself before you love others

Aug 16, 2011

Hormati ibumu

Peran wanita dikatakan penting karena banyak beban-beban berat yang harus dihadapinya, bahkan beban-beban yang semestinya dipikul oleh pria. Oleh karena itu, menjadi kewajiban bagi kita untuk berterima kasih kepada ibu, berbakti kepadanya, dan santun dalam bersikap kepadanya. Kedudukan ibu terhadap anak-anaknya lebih didahulukan daripada kedudukan ayah. Ini disebutkan dalam firman Allah,

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu. Hanya kepada-Ku lah kamu akan kembali.” (QS. Luqman: 14)

Begitu pula dalam firman-Nya, “Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada ibu bapaknya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandung dan menyapihnya adalah tiga puluh bulan.” (QS. Al-Ahqaf: 15)

Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa pernah ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah dan berkata, “Wahai Rasulullah, siapa orang yang paling berhak bagi aku untuk berlaku bajik
kepadanya?” Nabi menjawab, “Ibumu.” Orang itu bertanya lagi, “Kemudian setelah dia siapa?” Nabi menjawab, “Ibumu.” Orang itu bertanya lagi, “Kemudian setelah dia siapa?” Nabi menjawab, “Ibumu.” Orang itu bertanya lagi, “Kemudian setelah dia siapa?” Nabi menjawab, “Ayahmu.” (HR. Bukhari, Kitab al-Adab no. 5971 juga Muslim, Kitab al-Birr wa ash-Shilah no. 2548)

Dari hadits di atas, hendaknya besarnya bakti kita kepada ibu tiga kali lipat bakti kita kepada ayah. Kemudian, kedudukan isteri dan pengaruhnya terhadap ketenangan jiwa seseorang (suami) telah dijelaskan dalam Al-Qur’an.

Kusadari benar bahwa hidup kita sebagai manusia juga mendapat andil dari kebaikan sikap kita thd orgtua terutama ibu. Banyak contoh dari lingkungan sekeliling kita, bagaimana kawan yang hidup bahagia tentram dan damai - karena sang ibu selalu mendoakan yang baik-baik untuk
anaknya itu. Bahkan ayahku sendiri pun aku yakin seyakin-yakinnya begitu bisa berhasil hidup bahagia dengan segala kondisi yang serba kecukupan. Nah itu karena sikap yang sangat hormat ayahku terhadap ibunya di atas segalanya. bahkan keluarga suamiku pun...semua anak2nya sangat menghormati ibu mertuaku dengan segenap kasih sayang yang mereka miliki, alhasil semua
anak2nya menjadi orang2 yang berhasil dalam hidpunya. syukur Alhamdulillah...

Berbeda dari kawan lain yang setiap saat penuh kesulitan, hidup penuh kegusaran dan tak
merasakan kebahagiaan yang hakiki....
Hanya aku membathin : "Apakah ini bagian dari sikap tidak baik anaknya itu thd ibunya yang akhirnya juga membuat sang ibu menghentikan dan menghapus doa2 baiknya thdnya?" Seperti ada dosa yang terus terbawa karena Allah tak menyukai sikap seorang anak yang melawan atau menyakiti ibunya. Masya Allaah...

Aku hanya terus berdoa.. Semoga anak2ku sendiri kelak akan mampu menyanyangi dan menghormatiku seperti perintah Allah itu. sehingga hidupnya kelak mendapat kebahagiaan karena Allah menyukainya.

Aamiin...ya Rab..






Love yourself before you love others

Jun 2, 2011

Yessi Moeslichan Haryanda: Hanya aku

Yessi Moeslichan Haryanda: Hanya aku: "Ingat... Hanya ada aku yang kau cari setiap pagi Hanya ada aku yang bisa memandangmu penuh cinta Hanya ada aku yang selalu menemani harimu H..."

Love yourself before you love others

Yessi Moeslichan Haryanda: I'd risk my life to feel your body next to mine ...

Yessi Moeslichan Haryanda: I'd risk my life to feel
your body next to mine


...
: "I'd risk my life to feel your body next to mine Love yourself before you love others"

Love yourself before you love others

Yessi Moeslichan Haryanda: It may enlightened you..

Yessi Moeslichan Haryanda: It may enlightened you..: "You do not need to be a Buddhist to appreciate the logic & beauty of the Quotes below: The Buddha explained how to handle insult and ma..."

Love yourself before you love others

Dear Iyang

Ini hanya hal untuk aku mengingatkan sedikit tentangmu,
dan juga tentangku
yang masih terus bercerita tentang kita

JIKA KAMU SIBUK DENGAN URUSANMU
AKU AKAN MENGERTI

JIKA KAMU TIDAK PUNYA WAKTU UNTUKKU
AKU PASTI BISA MENGERTI

JIKA KAMU MASIH TERBAYANG MASA LALUMU
AKU JUGA BERUSAHA MENGERTI

TETAPI, JIKA SUATU HARI NANTI
AKU BERHENTI MENCINTAIMU
ITULAH GILIRANMU UNTUK MENGERTI


Love yourself before you love others

May 17, 2011

Yessi Moeslichan Haryanda: Preview "It may enlightened you.."

Yessi Moeslichan Haryanda: Preview "It may enlightened you.."

Love yourself before you love others

It may enlightened you..

You do not need to be a Buddhist to appreciate the logic & beauty of the Quotes below: 

The Buddha explained how to handle insult and maintain compassion.

One day Buddha was walking through a village. A very angry and rude young man came up and began insulting him. "You have no right teaching others," he shouted. "You are as stupid as everyone else. You are nothing but a fake."

Buddha was not upset by these insults. Instead he asked the young man "Tell me, if you buy a gift for someone, and that person does not take it, to whom does the gift belong?"

The man was surprised to be asked such a strange question and answered, "It would belong to me, because I bought the gift."

The Buddha smiled and said, "That is correct. And it is exactly the same with your anger. If you become angry with me and I do not get insulted, then the anger falls back on you. You are then the only one who becomes unhappy, not me. All you have done is hurt yourself."

"If you want to stop hurting yourself, you must get rid of your anger and become loving instead. When you hate others, you yourself become unhappy. But when you love others, everyone is happy."

The young man listened closely to these wise words of the Buddha. "You are right, Enlightened One, " he said. "Please teach me the path of love..."


Love yourself before you love others

Jan 16, 2011

I'd risk my life to feel
your body next to mine




Love yourself before you love others

Yaaa Tuhanku...

Yaa Tuhanku,
Ampuni aku yaa Tuhan
Aku sadar betul
caraku beribadah saat ini,
tak sebaik yang aku lakukan sebelumnya
Sehingga,
begitu banyak cobaan
dan deraan yang kuterima
di setiap hari2ku

Ampuni aku Tuhanku
Angkatlah aku
kembali ke jalanmu..

Sayangi aku hambamu ini
Berilah selalu kesempatan
untuk bertobat kepadamu...

Amiin ya Rab..